By Admin, 27 Oktober 2025

Di balik rimbunnya pepohonan dan semilir udara sejuk di Hutan Organik Megamendung, tersimpan kisah luar biasa tentang ketekunan seorang perempuan bernama Rosita Istiawan. Dua puluh tahun lalu, lahan seluas 30 hektar di kawasan Megamendung, Bogor, ini hanyalah hamparan tanah gersang tanpa kehidupan. Kini, area itu telah berubah menjadi hutan rindang yang menaungi lebih dari 44 ribu pohon dan menjadi rumah bagi ratusan satwa.
Perjalanan ini bukan hanya tentang menanam pohon. Ini adalah tentang menanam harapan dan tentang seorang perempuan yang berani bermimpi besar demi bumi yang lebih baik.
Dari Tanah Gersang Menjadi Sumber Kehidupan

(Sumber : cna.id)
Saat matahari menyorot tajam di langit Megamendung, sinarnya seolah terhenti di tebalnya kanopi dedaunan. Sulit membayangkan, dulunya tempat ini adalah lahan kering yang ditumbuhi ilalang. Tak ada air, tak ada cacing, bahkan pH tanahnya terlalu asam untuk ditanami.
Namun, Rosita tidak menyerah. Dengan tekad yang diwariskan dari mendiang suaminya, Bambang Setiawan, ia mulai membeli sedikit demi sedikit lahan tandus itu. “Suami saya pernah bilang, ‘Saya mau membuat hutan,’” kenangnya. Dari situlah mimpi itu tumbuh, satu lubang tanam, satu bibit, satu harapan.
Rosita mempraktikkan sistem tumpang sari, menanam pohon keras di antara sayuran. Dengan cara ini, ketika sayuran disiram dan dipupuk, pohon ikut tumbuh subur. “99 persen berhasil,” ujarnya tersenyum. “Kalau pun ada yang mati, tinggal disulam dengan pohon baru.”
Dua tahun kemudian, hasil kerja kerasnya menampakkan keajaiban: mata air muncul dari tanah yang dulu kering. Air itu kini mengalir ke dua desa di sekitarnya bukti nyata bahwa ketulusan dan ketekunan bisa mengubah alam.
Hutan, Sekolah, dan Rumah bagi Semua

(Sumber : cna.id)
Kini, Hutan Organik Megamendung tidak sekadar hutan. Ia telah menjadi ruang belajar hidup bagi masyarakat dan pelajar. Di sana, Rosita memberikan edukasi tentang pemulihan lahan, pengelolaan hutan berkelanjutan, hingga pembuatan pupuk organik.
"Saya ingin orang belajar bahwa pertanian organik itu murah dan mudah. Alam sudah menyediakan semuanya, kita hanya perlu menjaga keseimbangannya," tutur Rosita.
Hutan ini tumbuh tanpa bahan kimia. Semua alami. Semua berjalan sesuai hukum alam. Kini, pH tanah telah normal, humus melimpah, dan setiap bibit yang jatuh ke tanah bisa tumbuh dengan sendirinya.
Melawan Keraguan, Menumbuhkan Keberanian
Perjalanan Rosita tidak selalu mudah. Di awal, banyak yang menertawakan niatnya. "Orang bilang saya ‘kurang sehat’ karena beli tanah di jurang dan ditanami pohon keras. Tapi saya tidak peduli," katanya tegas.
Ia bahkan pernah menghadapi ancaman dari calo tanah yang merasa dirugikan karena lahannya dibeli langsung oleh Rosita. "Kalau mau bikin hutan, harus jadi macannya hutan. Harus berani," ujarnya penuh keyakinan.
Kini, keberaniannya berbuah manis. Hutan Organik Megamendung menjadi contoh nyata pelestarian lingkungan berbasis komunitas, dan Rosita sempat masuk nominasi penghargaan Kalpataru 2023 atas dedikasinya menjaga alam.
Warisan yang Tak Untuk Diperjualbelikan

(Sumber : bogor.urbanjabar.com)
Saat banyak orang datang untuk membeli kayu dari hutannya, Rosita menolak tegas. "Mereka selalu putus harapan, karena tidak akan saya jual," ujarnya.
Baginya, hutan ini bukan milik pribadi. Ini adalah warisan untuk bumi dan generasi berikutnya. "Anak-anak saya sudah sepakat, hutan ini tidak akan diwariskan kepada keluarga, tapi dikembalikan kepada alam lewat Yayasan Hutan Organik," kata Rosita.
"Siapa pun, di mana pun, tolong jaga hutan ini."
Perempuan dan Akar Perubahan
Dalam setiap langkahnya, Rosita membuktikan bahwa perempuan memiliki peran besar dalam menjaga bumi. Ia bukan hanya menanam pohon, tapi juga menanam kesadaran. Bahwa perubahan tidak selalu dimulai dari kebijakan besar kadang ia lahir dari satu tangan yang mau menanam, dari satu hati yang percaya bahwa alam bisa sembuh.
Kini, Hutan Organik Megamendung berdiri sebagai simbol ketekunan dan cinta. Bagi Rosita, ini bukan sekadar hutan, ini adalah cinta yang tumbuh, bertahan, dan memberi kehidupan.