Poetri Mardika : Ketika Perempuan Saling Berkumpul dan Berserikat untuk mewujudkan Cita-Cita R.A Kartini
By Admin, 10 April 2024
Organisasi Poetri Mardika merupakan sebuah organisasi perempuan yang didirikan pada tahun 1912 di Surakarta, Jawa Tengah, Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Organisasi Poetri Mardika memiliki makna harfiah "Perempuan Merdeka" dan menjadi salah satu organisasi perempuan terkemuka pada masanya dalam memperjuangkan emansipasi perempuan di Indonesia.
Sejarah Organisasi Poetri Mardika berakar dari konteks sosial-politik Hindia Belanda pada awal abad ke-20. Pada masa itu, perempuan Indonesia masih terkungkung dalam norma-norma patriarki dan adat istiadat yang membatasi peran dan hak-hak mereka dalam masyarakat. Mereka dilarang untuk mendapatkan pendidikan yang setara dengan laki-laki, memiliki akses terbatas terhadap lapangan kerja, dan bahkan tidak memiliki hak suara dalam proses politik.
Sementara itu, gerakan nasionalis Indonesia mulai berkembang sebagai respons terhadap penjajahan Belanda. Pemikiran-pemikiran tentang kemerdekaan dan keadilan mulai menyebar di kalangan intelektual dan aktivis Indonesia, termasuk di antara perempuan. Di tengah momentum perubahan ini, sejumlah perempuan Indonesia mulai menyadari pentingnya peran mereka dalam perjuangan nasional untuk kemerdekaan dan kesetaraan.
Salah satu tokoh yang memainkan peran penting dalam pendirian Organisasi Poetri Mardika adalah Kartini, meskipun ia telah meninggal sebelum pendirian organisasi ini. Pemikiran-pemikiran Kartini tentang emansipasi perempuan dan pendidikan bagi perempuan telah memberikan inspirasi bagi banyak perempuan di Indonesia. Warisan intelektualnya, termasuk buku "Habis Gelap Terbitlah Terang," telah mendorong semangat perempuan Indonesia untuk berorganisasi dan memperjuangkan hak-hak mereka.
Pendirian Organisasi Poetri Mardika dipelopori oleh sejumlah perempuan terkemuka pada masa itu, termasuk Martha Christina Tiahahu, seorang aktivis sosial dan nasionalis yang gigih. Mereka menyadari bahwa untuk mencapai kemerdekaan politik, perjuangan harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk perempuan. Dengan demikian, Organisasi Poetri Mardika didirikan sebagai platform untuk memperjuangkan emansipasi perempuan, pendidikan, dan kemerdekaan Indonesia.
Salah satu tujuan utama Organisasi Poetri Mardika adalah untuk memberdayakan perempuan Indonesia melalui pendidikan. Mereka mengadvokasi akses pendidikan yang setara bagi perempuan dan laki-laki, serta menekankan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan bagi perempuan agar mereka dapat berkontribusi secara aktif dalam pembangunan masyarakat dan negara.
Selain pendidikan, Organisasi Poetri Mardika juga mengadvokasi hak-hak sosial dan politik bagi perempuan. Mereka menuntut perlakuan yang adil di bidang politik, ekonomi, dan sosial, serta mengajukan berbagai reformasi untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan Indonesia secara keseluruhan.
Organisasi Poetri Mardika melakukan berbagai kegiatan dan kampanye untuk mencapai tujuannya. Mereka mengadakan pertemuan, seminar, dan diskusi untuk membahas isu-isu yang relevan dengan emansipasi perempuan. Mereka juga mendirikan sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan untuk perempuan, serta menyelenggarakan program-program pelatihan dan pengembangan keterampilan.
Selama perjalanan sejarahnya, Organisasi Poetri Mardika menghadapi berbagai tantangan dan rintangan. Mereka sering kali menghadapi resistensi dari pihak yang konservatif dan patriarki dalam masyarakat. Namun, dengan semangat dan determinasi yang kuat, Organisasi Poetri Mardika terus melanjutkan perjuangannya untuk hak-hak perempuan dan kemerdekaan Indonesia.
Sayangnya, tidak banyak informasi yang tersedia tentang perkembangan Organisasi Poetri Mardika setelah periode awal pendiriannya. Namun, warisan dan kontribusi mereka terhadap gerakan emansipasi perempuan dan perjuangan nasional Indonesia tetap diingat dan dihargai hingga hari ini.
Pada akhirnya, Organisasi Poetri Mardika merupakan salah satu organisasi perempuan pertama dan terkemuka di Indonesia yang memainkan peran penting dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan kemerdekaan Indonesia. Melalui aktivitas-aktivitasnya, Organisasi Poetri Mardika telah memberikan inspirasi dan motivasi bagi banyak perempuan Indonesia untuk terlibat dalam perjuangan untuk kesetaraan, keadilan, dan kemerdekaan.
Warisan Poetri Mardika terus lestari hingga saat ini. Berbagai komunitas pemberdayaan perempuan seperti komunitas pemberdayaan perempuan yang saat ini berdiri di Indonesia, menjaga hak-hak perempuan dan bersama-sama saling memangku tangan satu sama lain demi mewujudkan semangat emansipasi perempuan yang dicita-citakan oleh R.A Kartini, dan perempuan-perempuan yang terlibat dalam berdirinya Poetri Mardika.
Sumber Literatur :
http://repositori.unsil.ac.id/7818/
https://esi.kemdikbud.go.id/wiki/Poetri_Mardika#:~:text=Poetri%20Mardika%20terbit%20pertama%20kali,(Rahzen%202007%3A%20104)
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36767/1/RESTU%20DINIYANTI%20-%20FAH.pdf